Resistensi Tertutup Perempuan Jawa pada Budaya Patriarki pada Visual dan Komponen Film Kartini (2017)
DOI:
https://doi.org/10.55732/jikdiskomvis.v9i`1.1166Kata Kunci:
Resistensi Tertutup, Perempuan, Patriarki, Film, SemiotikaAbstrak
Patriarki, sistem di mana kekuasaan pria mendominasi, telah lama memengaruhi masyarakat, termasuk anggapan bahwa perempuan lebih lemah. Namun, semangat perlawanan kian menggema, termasuk melalui media seperti film. Artikel ini bertujuan menggali jejak-jejak perlawanan tertutup terhadap budaya patriarki dalam film "Kartini". Riset ini menganalisis "Kartini" secara kualitatif, menelusuri setiap adegan untuk menemukan "kode sosial" tiga tingkat menurut John Fiske. Kode-kode ini, mulai dari tingkat permukaan hingga realitas yang mendasarinya, membantu mengungkap pesan tersembunyi dalam film. Resistensi (penolakan) tertutup terhadap patriarki tersirat dalam visual film dan berbagai komponen lain, mulai dari kostum yang dikenakan Kartini hingga sinematografi yang digunakan. Melalui analisis semiotika tiga tingkat John Fiske, terlihat bahwa film dapat menjadi senjata ampuh melawan budaya patriarki. "Kartini" menunjukkan bagaimana perempuan Jawa, meskipun hidup dalam belenggu adat, mampu melawan dan memperjuangkan hak-hak mereka.

Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Ilmu Komputer dan Desain Komunikasi Visual

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.