Representasi Budaya Komunikasi Masyarakat Jawa dan Eropa Dalam Film Guru Bangsa Tjokroaminoto
DOI:
https://doi.org/10.55732/jikdiskomvis.v8i1.669Kata Kunci:
Guru Bangsa Tjokroaminoto, Film, Semiotika Jhon Fiske, Budaya Eropa, Budaya JawaAbstrak
Film Guru Bangsa Tjokroaminoto merupakan salah satu flm karya Garin Nugroho yang mengangkat tema berkaitan dengan nilai-nilai kebudayaan Jawa dan Eropa pada masa penjajahan Hindia Belanda, film ini diangkat dari biografi seorang tokoh pahlawan H.O.S Tjokroaminoto yang merupakan seorang keturunan bangsawan Jawa dan tokoh yang mendirikan organisasi Serikat Islam. Di dalam film terdapat berbagai macam unsur kebudayaan Jawa antara lain tata krama dalam kehidupan sehari-hari, bertutur kata dan berpakain sesuai dengan umur dan strata. Hal ini berbeda dengan budaya yang ada dalam masyarakat Eropa, pada masa penjajahan Hindia Belanda menjadikan tatanan kehidupan sosial yang rumit karena didalmnya terdapat perbedaan kultur budaya masyarakat Jawa dan Masyarakat Eropa. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami makna kode-kode televisi semiotika Jhon Fiske yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi dalam mereprentasikan unsur kebudayaan Jawa dan Eropa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaang dapat merepresentasikan, menjabarkan dan menjelaskan berdasarkan fakta-fakta dari objek penelitian.Teknik analisis data yang digunakan merupakan analisis semiotika Jhon Fiske yang menerangkan sebuah peristiwa dalam televisi berdasarkan kode-kode sosial dengan bantuan analisis content Thematic Coding aplikasi Nvivo untuk mempermudah visualisasi data.Hasil analisis film dalam merepresentasikan kebudayaan Jawa dan Eropa adalah dua kebudayaan yang berbeda jauh namun saling mempengaruhi tetapi tetap mempertahankan kebudayaan yang telah mereka miliki. Hasil analisis yang didapatkan masyarakat Jawa yang tetap mempertahankan dan melestarikan kebudayaan Jawa meskipun dalam keadaan dijajah oleh bangsa Eropa yang membawa serta kebudayaan Eropa dan mempengaruhi masyarakat Jawa terhadap budaya mereka.Kebudayaan Jawa yang masih tetap bertahan diatas kekuasaan pemerintah Eropa pada masa penjajahan menjadikan tolak ukur bahwa meskipun terpengaruh oleh kebudayaan luar masyarakat harus tetap mempertahankan dan melestarikan kebudayaan-kebudayaan yang telah diwariskan secara turun temurun.

Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Ilmu Komputer dan Desain Komunikasi Visual

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.