Representasi Pribumi dalam Film Bumi Manusia (Kajian Semiotika Saussure)

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.55732/jikdiskomvis.v7i1.472

Kata Kunci:

Representasi, Semiotika, Pribumi.

Abstrak

Bumi Manusia menjadi salah satu film karya Hanung Bramantyo yang berhasil menarik perhatian penonton Indonesia karena selain diangkat dari sebuah novel sejarah yang ditulis oleh penulis terkenal yaitu Pramoedya Ananta Toer, film ini juga menceritakan kehidupan Pribumi pada era kolonial. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memberi pengetahuan dan pemahaman tentang Representasi Pribumi menggunakan Analisis Semiotika Model Saussure. Pendekatan representasi yang digunakan adalah pendekatan Kontruksionis yang menekankan pada proses makna melalui bahasa yang digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, menjabarkan, menjelaskan dan merepresentasikan objek penelitian berdasarkan fakta atau bukti yang ada.. Teknik analisis data yang digunakan adalah pendekatan semiotika Saussure dengan konsep, Signifier dan Signified serta Langue dan Parole. Hasil analisis dari film ini merepresentasikan bahwa pribumi adalah bangsa yang tidak berguna, pemalas, bodoh, tidak menguntungkan, pantas dijadikan budak atau pembantu, miskin, lemah, terlalu kuno atau tradisional, seperti binatang yang kotor, bau dan menjijikkan, pantas dihina, di injak-injak dan dibuang seperti sampah jika tidak dibutuhkan lagi. Hasil dari analisis yang didapatkan jika penindasan merupakan sebuah kekejaman dan harus dihentikan, dalam film ini kaum pribumi dihina, dijadikan budak atau diperlakukan semena-mena di negerinya sendiri oleh bangsa Eropa. Representasi pribumi yang begitu negatif refleksi bagi khalayak sasaran agar bisa menjadi lebih waspada, mawas diri, produktif dan adaptif terhadap hal yang baru agar kondisi memprihatinkan yang dialami oleh masyarakat pribumi tidak terulang lagi.

Biografi Penulis

Novi Rahmawati, Universitas Ahmad Dahlan

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Sastra Budaya, dan Komunikasi

Arif Ardy Wibowo, Universitas Ahmad Dahlan

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Sastra Budaya, dan Komunikasi

Rahina Nugrahani, Universitas Negeri Semarang

 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni

1-16

Unduhan

Diterbitkan

2022-07-30