DIGITALISASI ANGKA METER LISTRIK ANALOG: DALAM RANGKA PROGRAM SMART CITY DI KOTA SIDOARJO
Keywords:
Analog, Sensor, Smart City, Smart PhoneAbstract
Smart city merupakan kota yang menerapkan sistem teknologi informasi dalam
pelayanan sehari-hari. Hampir semua sendi kehidupan menerapkan digitalisasi
dan otomatisasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisensi dan efektifitas
layanan. Salah satu penerapan digitalisasi ada pada pelaporan pemakaian listrik
pelanggan. Pada konsep Smart city, digitalisasi sistem menjadi kuncinya. Besaran
angka meter listrik harus diubah menjadi format digital. Beberapa cara dapat
ditempuh antara lain menggunakan image to text, sensor putaran serta sensor arus
listrik. Untuk foto, gambar angka meter didapatkan dari kamera digital maupun
smartphone. Dengan menggunakan Teknologi OCR, didapatkan besaran angka
meter listrik dalam format teks. Untuk sensor putaran, diperlukan sensor putaran
piringan listrik. Dengan mengkonversi jumlah putaran setiap waktu, yang
ditentukan, maka didapatkan berapa jumlah pemakaian listrik. Untuk sensor arus,
diperlukan sensor arus listrik. Dengan mengkonversi konsumsi arus listrik setiap
waktu maka dapat ditentukan berapa jumlah pemakaian listrik. Dari hasil
percobaan ketiga parameter di atas didapatkan bahwa penggunaan Teknologi OCR masih belum bisa digunakan. Karena banyak faktor yang mempengaruhi hasil
foto seperti pencahayaan, sudut pengambilan foto serta jarak dan kualitas kamera.
Sedangkan untuk sensor putaran dan sensor arus, masih terkendala diperlukannya
power supply sebagai sumber listrik rangkaian sensor. Secara umum, penggunaan
sensor arus direkomendasikan untuk mendukung program digitalisasi meter listrik.