Pelatihan Batik Tulis: Strategi Pengembangan Batik Sukma sebagai Ikon Budaya Lokal

Authors

DOI:

https://doi.org/10.55732/py46f695

Keywords:

Written Batik, Sukma Batik, Training, Culture

Abstract

Artikel ini menyajikan hasil pengabdian masyarakat melalui pelatihan batik tulis yang dirancang untuk mengembangkan Batik Sukma sebagai ikon budaya khas RT 23 RW 04 Desa Suko, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Program pelatihan batik tulis di Desa Suko bertujuan untuk mengembangkan Batik Sukma sebagai ikon budaya lokal, memperkuat identitas budaya, dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Metode penelitian melibatkan ceramah, demonstrasi, dan pelatihan tahap demi tahap, mulai dari penggambaran motif hingga penghilangan lilin batik. Harapannya, brand "Batik Sukma" dapat menjadi simbol budaya yang dikenal secara luas, bukan hanya di tingkat lokal. Pelatihan ini diharapkan mampu mendorong ekonomi masyarakat dan memperluas pasar untuk produk batik tersebut.

This article presents the results of community service through batik training designed to develop Batik Sukma as a cultural icon typical of RT 23 RW 04 Suko Village, Sukodono District, Sidoarjo Regency. The batik training program in Suko Village aims to develop Batik Sukma as a local cultural icon, strengthen cultural identity, and improve the community's economy. The research method involves lectures, demonstrations, and step-by-step training, from drawing motifs to removing batik wax. It is hoped that the "Batik Sukma" brand can become a widely known cultural symbol, not only at the local level. This training is expected to be able to boost the community's economy and expand the market for these batik products.

References

Bima, M.A.R.S. et al. (2024) ‘Peranan Mahasiswa dalam Membentuk Desa Wisata Gisik Cemandi sebagai Destinasi Pariwisata di Kecamatan Sedati, Sidoarjo’, Nusantara Community Empowerment Review, 2(1), pp. 9–16. Available at: https://doi.org/10.55732/ncer.v2i1.1141.

Hartaman, N. et al. (2021) ‘Strategi Pemerintah dalam Pengembangan Wisata Budaya dan Kearifan Lokal di Kabupaten Majene’, Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 4(2), pp. 578–588. Available at: https://doi.org/10.37329/ganaya.v4i2.1334.

Sulistyo, W.D. et al. (2024) ‘Komersialisasi Historis Ikonik Situs Rambut Monte Berbasis Ecotourism melalui Batik Sengkaring’, Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 7(3), pp. 565–581. Available at: https://doi.org/10.33474/jipemas.v7i3.22046.

Wildan, A. et al. (2024) ‘Penataan Ruang Terbuka dengan Plang Denah Lokasi, Ecobrik, dan Spot Foto sebagai Icon Promosi Desa Wisata Pesisir di Desa Tambakcemandi’, Nusantara Community Empowerment Review, 2(1), pp. 23–30. Available at: https://doi.org/10.55732/ncer.v2i1.1151.

Downloads

Published

29-07-2025

How to Cite

Pelatihan Batik Tulis: Strategi Pengembangan Batik Sukma sebagai Ikon Budaya Lokal. (2025). Nusantara Community Empowerment Review, 3(2), 288-293. https://doi.org/10.55732/py46f695