Pendampingan Pascapanen Jeruk Siam untuk Mempertahankan Mutu di Desa Awan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli

Authors

  • Ni Putu Eka Pratiwi Universitas Mahasasraswati Denpasar
  • Javandira Cokorda University of Mahasaraswati Denpasar
  • Luh Putu Yuni Widyastuti Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Ramdhoani Universitas Mahasaraswati Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.55732/ncer.v2i2.1215

Keywords:

Daya simpan, Jeruk Siam, Pengabdian masyarakat, Pascapanen

Abstract

Produksi jeruk tertinggi di Bali terdapat di Kabupaten Bangli dengan 93.162,3 ton per tahun, tetapi pemasaran jeruk dari desa Awan mengalami kendala daya simpan yang pendek saat pengiriman. Berdasarkan beberapa permasalahan yang dialami perlu dilakukan pendampingan terkait penanganan pascapanen Jeruk Siam yang ideal untuk mempertahankan mutu dan daya simpan hingga ditangan konsumen. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pelaku usaha Jeruk Siam Desa Awan Kintamani telah berusaha menerapkan teknik pascapanen untuk meningkatkan mutu dan daya simpan jeruk. Mereka melakukan pemanenan tepat waktu, pembersihan dengan metode basah dan kering, penyortiran sesuai standar mutu, serta pengemasan dan penyimpanan pada suhu dan kelembaban ideal. Selain itu, moda transportasi yang aman digunakan untuk menjaga kondisi Jeruk Siam hingga ke pasar dan konsumen.

The highest orange production in Bali is in Bangli Regency with 93,162.3 tons per year, but the marketing of oranges from Awan village is constrained by short shelf life during shipping. Based on several problems experienced, it is necessary to help relate to the ideal post-harvest handling of Siamese Oranges to maintain quality and shelf life until they reach consumers. The results of the community service show that Siamese Orange entrepreneurs in Awan Kintamani Village have tried to apply post-harvest techniques to improve the quality and shelf life of oranges. They harvest on time, clean using wet and dry methods, sort according to quality standards, and package and store at ideal temperatures and humidity. In addition, safe transportation modes are used to maintain the condition of Siamese Oranges until they reach the market and consumers.

References

Ashari, S. (1995) Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Napitupulu, B. et al. (2006) Pengkajian Paket Teknologi Pascapanen untuk Menghilangkan Bintik Hitam Pada Kulit dan Mencegah Kerusakan Buah Jeruk Siam Madu Karo selama pengangkutan dan penyimpanan, Laporan Hasil Penelitian. Medan: Balai pengkajian Teknologi Pertanian Gedung Johor.

Profil Desa Awan (2022) Profil Desa Awan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali, Desa Awan.

Soedibyo, M. (1991) ‘Pengemasan dan pengangkutan Jeruk Keprok Siem (Citrus nobilis) dengan Mobil’, Jurnal Hoertikultura, 1(1), pp. 6–9.

Thompson, A., MB, B. and BP, R. (1973) Pemanenan.

Downloads

Published

26-07-2024

How to Cite

Pratiwi, N. P. E. ., Cokorda, J., Widyastuti, L. P. Y. ., & Ramdhoani. (2024). Pendampingan Pascapanen Jeruk Siam untuk Mempertahankan Mutu di Desa Awan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Nusantara Community Empowerment Review, 2(2), 119–125. https://doi.org/10.55732/ncer.v2i2.1215